borneotogel88.org – Partai Demokrat menggagalkan suportnya ke akan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto pada Pemilihan kepala daerah Tangsel 2024.
Ketua DPC Demokrat Tangsel Julham Firdaus menerangkan, dianya mendapatkan amanah dari partainya untuk terima formulir B1-KWK terkini dan memberikannya ke pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan.
“Awalnya itu referensi diberikan ke Riza dan Marshel. Ini hari saya diberi secara langsung B1-KWK untuk berkomunikasi dan support ke pak Ben-Pilar,” tutur Julham Firdaus dalam penjelasannya, Selasa (27/8/2024).
Dia berargumen, dinamika politik benar-benar aktif hingga DPP Demokrat memutuskan untuk mengambil suportnya dari Ariza-Marshel.
Disamping itu, cara barusan diambil berdasar perintah dari DPP Demokrat yang minta DPC untuk mengupdate formulir B1-KWK.
Bahkan juga, formulir itu yang telah diberi tanda tangan oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
“Saya telah terima surat B1-KWK langsung dari DPP yang diberi tanda tangan oleh ketua umum dan sekretaris jenderal,” katanya.
Awalnya, Partai Demokrat sebelumnya sempat mengatakan suportnya untuk akan pasangan calon Ariza-Marshel lewat surat referensi support yang diberikan secara langsung oleh Ketua Umum (Ketua umum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Sabtu (20/7/2024).
Waktu itu, AHY membagi 60 surat referensi calon wali kota dan wakilnya untuk Pemilihan kepala daerah 2024, termasuk untuk Riza dan Marshel.
“Kami sudah menggodok dan putuskan 103 kabupaten kota, tetapi ini hari akan diberikan 60 surat referensi dan atau sedang ditata untuk penyerahan pada hari selanjutnya karena banyaknya lumayan banyak,” kata AHY di lokasi.
Diketahui, hal sama dilaksanakan oleh PKS pada Senin (26/8/2024). Parpol yang dipegang oleh Presiden Achmad Syaikhu itu mengambil suportnya pada Ariza-Marshel.
Mereka pilih mengangkat kader sendiri sesudah ada keputusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, yang disodorkan oleh Partai Pekerja dan Gelora.
Keputusan itu diambil sesudah ada tekanan dari kader PKS di Tangsel yang ingin mengangkat calon kepala wilayah dari intern partai.
“Pasca-munculnya keputusan MK, kader-kader PKS di Tangsel mendesak untuk mengangkat sendiri calon kepala wilayahnya,” tutur Ketua DPW PKS Banten, Gembong R Sumedi, ke Kompas.com lewat pesan WhatsApp, Senin (26/8/2024).