borneotogel88.org – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pastikan tidak ada kelangkaan dalam distribusi gas elpiji (LPG) 3 kg.
“Sangat jarang sich tidak. Saya pastikan tidak. Tidak ada (kelangkaan). Tetapi memang tiap rumah tangga terbatasi (pembeliannya),” sebut Bahlil saat ditemui sesudah mendatangi acara bertema “Mengakselerasi Perkembangan Perekonomian Indonesia: Rintangan dan Kesempatan di Zaman Baru” di Jakarta, Kamis.
Dilansir dari media situs onix250.org, bahlil menerangkan jika yang sekarang ini sedang dilaksanakan oleh pemerintahan ialah limitasi pembelian gas LPG 3 kg.
Andaikan, lanjut ia, jika satu rumah tangga bulannya memerlukan 10 tabung, tetapi mendadak beli 30 tabung, karena itu terjadi keganjilan.
“Tentu kami bataskan (pembeliannya). Karena jika membeli banyak semacam itu, tentu ada tujuan lain. Itu yang kami tata,” sebut Bahlil.
Limitasi pembelian gas LPG 3 kg itu, kata Bahlil, mempunyai tujuan untuk pastikan jika distribusi LPG 3 kg betul-betul pas target. Dia mengingati jika LPG 3 kg adalah satu diantara bentuk bantuan energi dari pemerintahan.
“Rp80 triliun lebih bujet pemerintahan dikeluarkan untuk tangani bantuan LPG ini,” katanya.
Oleh karenanya, Bahlil minta mereka yang tidak termasuk dalam kelompok yang menerima bantuan, termasuk beli LPG 3 kg untuk keperluan industri, supaya tidak turut beli LPG 3 kg.
“Jangan gunakan LPG 3 kg karena LPG 3 kg itu kan bantuan pemerintahan,” kata Bahlil.
Awalnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho sampaikan jika memang terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg di beberapa lokasi karena pemerintahan kurangi paket gas elpiji bersubsidi pada 2025 ini.
“Karena di antara saran paket elpiji bantuan untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari aktualisasi pendistribusian elpiji di 2024, ada pengurangan sekitaran 1,6 %,” tutur ia pada Selasa (28/1).
Sejak awal kali, katanya, paket elpiji bantuan untuk Jakarta di 2025 sejumlah 407.555 metrik ton (MT), sedangkan aktualisasi pendistribusian elpiji pada 2024 sejumlah 414.134 MT.
Selanjutnya, kelangkaan itu muncul karena ada tanggal merah, tetapi tidak dibolehkan lakukan tambahan paket yang terdapat. Oleh karenanya, untuk pendistribusian tanggal merah pada 27 Januari dan 29 Januari ambil 50 % dari peruntukan minggu sebelumnya.
“Ringkasan berdasar pengujian di atas lapangan, pendistribusian di Kota Jakarta sampai sekarang ini tetap terlihat cukup. Tetapi, memang berdasar penilaian di atas lapangan, keinginan sedang tinggi,” kata Hari.