Korut Geram Kapal Selam Nuklir AS Singgah ke Korsel

borneotogel88.org — Dikutip media situs slot mgo777, Korea Utara mendakwa Amerika Serikat lakukan “perlakuan militer yang bermusuhan” susul sebuah kapal selam Angkatan Laut AS bertambat di Busan, Korea Selatan.

Kapal selam USS Alexandria yang berkekuatan nuklir itu berkunjung di Busan pada Senin (10/2) untuk isi stok saat sebelum melanjutkan eksploitasinya. Ini adalah lawatan pertama USS Alexandria ke Korsel.

“Kami mengatakan kedukaan serius atas perlakuan militer bermusuhan yang beresiko dari AS, yang bisa tingkatkan konfrontasi militer di teritori sekitaran Semenanjung Korea menjadi perselisihan membawa senjata yang sebenarnya,” kata jubir Kementerian Pertahanan Korea Utara dalam pengakuan yang ditayangkan oleh kantor informasi Korut, KCNA, pada Selasa (11/2).

Korut mengingatkan AS untuk “hentikan hasutan yang makin jadi memperburuk ketakstabilan”. Pyongyang mendakwa Washington meremehkan kekuatiran keamanan Korea Utara.

Dalam pada itu, kantor informasi Korsel, Yonhap, memberikan laporan jika USS Alexandria, kapal selam berkekuatan nuklir, datang di pangkalan angkatan laut Busan, Korea Selatan. Kapal selam ini mempunyai panjang 110 mtr. dan lebar 10 mtr. dengan membawa 140 crew.

“Angkatan membawa senjata kami secara ketat memantau kedatangan vital AS yang makin kerap di Semenanjung Korea dan siap memakai semua langkah membuat perlindungan keamanan dan kebutuhan negara dan perdamaian regional,” kata jubir Kementerian Pertahanan Korea Utara.

Korut mengutamakan keutamaan perkuat kekuatan pertahanan diri negaranya, mengarah pada janji Pimpinan Paling tinggi Kim Jong Un pada Januari lantas jika program nuklir negaranya terus akan bersambung “tanpa batasan waktu.”

Terisolasi secara diplomatik dan ekonomi dan dikenakan beragam ancaman, program senjata nuklir Korut sudah lama menjadi sumber kemelut untuk Amerika Serikat.

Kemelut AS-Korut sebelumnya sempat berkurang saat masa pertama saat kedudukan Presiden AS Donald Trump. Waktu itu, Trump bahkan juga sebelumnya sempat melangsungkan rangkaian tatap muka sangat jarang dengan Kim Jong Un berkaitan denuklirisasi Korut.

Tetapi, tatap muka pucuk di antara ke-2 nya di Hanoi pada 2019 berbuntut pada ketidakberhasilan karena ketidaksamaan pandangan berkaitan kelonggaran ancaman dan yang siap dipertaruhkan Pyongyang sebagai imbalan.

Mulai sejak itu, kemelut Korut-AS bertambah lagi dan Pyongyang memperlancar lagi hasutan eksperimen rudalnya.