borneotogel88.org – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) mulai menebar dan pertama kalinya masuk ke dalam Indonesia ini hari (7/1/2025).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) minta warga tidak untuk cemas. BGS menjelaskan, HMPV bukan virus baru dan telah dikenali pada dunia klinis.
“HMPV telah lama diketemukan di Indonesia, jika dilihat adakah, itu ada. Saya sendiri tempo hari menyaksikan data di sejumlah lab, rupanya anak-anak ada yang terserang HMPV,” kata Budi yang diambil dari situs sah Kementerian Kasehatan, Selasa (7/1/2025).
BGS tim mgo55 memperjelas jika HMPV bukan virus yang mematikan. Virus ini mempunyai karakter serupa dengan flu biasa, dengan tanda-tanda seperti batuk, demam, pilek, dan napas sesak. Beberapa orang yang terkena akan sembuh sendirinya tanpa membutuhkan perawatan khusus.
Penyebaran virus HMPV sama dengan virus flu yang lain, yakni lewat recikan air liur atau droplet dari pribadi yang terkena. Walaupun biasanya tidak beresiko, barisan rawan seperti beberapa anak, orang lansia, dan pribadi dengan keadaan kesehatan tertentu perlu tetap siaga.
Budi juga menghimbau ke warga untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti cukup istirahat, membersihkan tangan dengan teratur, menggunakan masker saat merasakan tidak sedap tubuh, dan selekasnya konsultasi dengan tenaga kesehatan bila ada tanda-tanda yang menyangsikan.
Sesuai dengan Budi, dokter yang sekalian pandemiolog, Dicky Berbudi menjelaskan umumnya kasus HMPV berbuntut pada tanda-tanda enteng sampai sedang.
“Tapi pada bayi di bawah dua tahun atau lanjut usia di atas 65 tahun, dapat terjadi kompleksitas, tetapi ini jarang-jarang sekali terjadi,” tutur Dicky, ke CNBC Indonesia.
Tingkat mortalitas juga dapat terjadi tetapi kemungkinan kecil terjadi.
Dicky menambah, mortalitas bisa terjadi pada bayi prematur, lanjut usia dengan permasalahan kekebalan, atau pasien dengan kompleksitas.
Selanjutnya, Dicky sampaikan dengan tingkat penebaran, bila dibanding wabah Covid-19, HMPV virus ini condong lebih rendah hingga tidak begitu beresiko seperti Covid-19.
Di Indonesia sendiri, sekian tahun akhir terdapat lima variasi Covid-19 yaitu Alpha, Delta, Omicron, Eris, dan Arcturus. Lantas apakah beda dengan HMPV virus?
